Embun berkabus di awangan malam... Lantas berlabuh di dedaunan lalang... Deruman enjin memecah kesunyian malam... Hilai sorak bersahutan... Kerlipan neon berkerdipan di kejauhan... Bermacam ragam berderetan di ruangan mata... Rencam berkecamuk menikam jiwa... Mata yg kepenatan masih degil menyeka lambaian lena... Satu persatu anganku berlalu... Namun tiada satupun berkesudahan... Satu persatu cebisan impian menari namun tiada hujungnya... Semuanya bersesakan di dalam benak yang kian sempit ditemani runtuhan mimpi silam... Semua idea yg bercambah tercantas sendiri sebelum sempat bertunas... Bunga-bunga optimism yang lahirnya dari harapan pantas saja dipasung mati oleh dahan-dahan optimism yang asalnya kejatuhan silam... Keyakinan yg terbina ranap oleh paranoia nukilan syaitan bertopeng manusia... Yang tinggal? Aku dan kesunyian... Ditemani sebatang rokok yang asapnya tipis dan terpadam sebelum puas aku menyedutnya... Itulah resam duniawi... Tiada abadi... Tiada pasti... Kita menanti... Sebelum pergi... Namun buat kesekian kali... aku merayu lagi... Datanglah mimpi... !
Sent via BlackBerry from Maxis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
We both still hold on to the past no matter how different it would mean for both of us.
Right?
yess... u r rite... as Bob Marley said "if we know our history, we will know where we'r coming from..."
Post a Comment